Rabu, 09 Desember 2015
KALIM PENGAJAR / dinamikagurusd.blogspot.com: REVITALISASI UNGKAPAN BIJAK DALAM BAHASA JAWA SEBA...
KALIM PENGAJAR / dinamikagurusd.blogspot.com: REVITALISASI UNGKAPAN BIJAK DALAM BAHASA JAWA SEBA...: Kepala SDN Mojo 03 Cluwak Pati Jateng Judul ini diupload sebagai pecinta bahasa dan budaya teman kuliah di Univet Sukoharjo.
Selain sebagai bahasa daerah dan bahasa ibu, bahasa Jawa menjadi sarana
pembentukan budi pekerti yang ampuh. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat
tutur yang digunakan untuk membedakan tingkat sosial penuturnya yang
disebut unggah-ungguh bahasa.Tingkat tutur tersebut dimaksudkan untuk
menghormati lawan tutur atau lawan bicaranya dan merupakan bagian dari
etika masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa memiliki etika yang harus
dipegang teguh dalam bermasyarakat.Etika Jawa secara garis besar
disampaikan melalui dua cara. Pertama, melalui pituduh (wejangan,
anjuran) yang isinya memberikan nasihat berupa anjuran. Kedua, melalui
pepali (wewaler) artinya larangan agar orang Jawa menjauhi perbuatan
yang tidak baik. Nasihat dan larangan merupakan inti budi pekerti atau
etika. Tujuan pemberian nasihat dan larangan adalah keadaan selamat atau
slamet. Budi pekerti atau etika bagi masyarakat Jawa merupakan suatu
keharusan. Budi pekerti atau etika Jawa disampaikan dari pihak tertentu
kepada pihak lain yang memiliki posisi tidak sama (bertingkat). Etika
Jawa dijalankan sebagai usaha untuk menjaga keselarasan hidup manusia
(Endraswara, 2003: 37).
0 Responses to “KALIM PENGAJAR / dinamikagurusd.blogspot.com: REVITALISASI UNGKAPAN BIJAK DALAM BAHASA JAWA SEBA...”
Posting Komentar