APPILAJARA

Contoh Proposal Investasi Usaha

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat meningkatkan penghasilan. Mulai dari membuka usaha sampai dengan investasi. Ada beragam jenis investasi yang dapat kita pilih. Masing-masing investasi menawarkan keuntungan sekaligus resiko.

Pelitaraya Selaras yang selanjutnya dikenal dengan nama PIXEL merupakan sebuah perusahaan kecil menengah yang bergerak di  bidang desain grafis, media promosi, dan percetakan. PIXEL berencana untuk memperluas produksi percetakan dengan membangun sebuah workshop finishing cetak. PIXEL mengajak anda untuk bergabung bersama kami dengan berinvestasi di dalam usaha yang akan kami bangun tersebut. PIXEL menawarkan kepada anda sebuah investasi yang memiliki tingkat resiko sangat rendah dengan perkembangan nilai uang yang menarik.  

Kebayoran Lama terkenal sebagai daerah sentra produksi percetakan. Hampir semua kebutuhan supply cetak tersedia di daerah tersebut. Mulai dari bahan baku, jasa pracetak, jasa cetak sampai dengan jasa finishing tersedia lengkap. Dengan pertimbangan tersebut kami berencana membangun sebuah workshop finishing cetak di bilangan Kebayoran Lama. Workshop tersebut akan dikelola secara professional dan didukung oleh tenaga-tenaga yang kompeten, berpengalaman dan handal di bidangnya

Jaman sekarang banyak jalan untuk memiliki sebuah usaha apalagi anda masih berstatu pelajar ataua mahasiswa, dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi dengan anda tentang Contoh Proposal PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa), pasti di kampus2 telah memberi tahukan kalian tentang indahnya berwirausaha sendiri dengan modal sendiri.

Contoh Proposal PKM  (Program Kreatifitas Mahasiswa)

Sekarang anda mudah saja untuk memiliki suatu usaha tidak ada campur tangan orang tua anda dan ini merupakan suatu pemikiran sendiri tentang anda, untuk memperluas pemikiran anda untuk menjadi entrepreneurship atau seorang pemimpin.

Saya tidak ingin panjang lebar bercerita langsung saja jika anda ingin mengambil contoh Proposal PKM ini silahkan saja di klik gambar Dowload di bawah ini.

Kebutuhan Kelompok Bina Usaha Ayam Kampung  akan bantuan dana untuk peningkatan kapasitas  produksi, dan meningkatkan  pendapatan ekonomi kerakyatan.Diantara bantuan dana yang di harapkan untuk Kelompok Bina Usaha Ayam Kampung,adalah untuk pengembangan dan peningkatan kapaitas produksi ternak ayam kampung.

Contoh Proposal Permohonan Bantuan Dana Usaha Ayam Kampung

Hal ini semakin menjadi skala prioritas dari rencana dan peningkatan taraf hidup ekonomi kerakyatan di Desa Plumbon yang akan dilaksanakan,bila mana permohonan kami terkabul.
Pemberian bantuan dana akan dapat menggerakan ekonomi kerakyatan , melalui Kelompok Bina Usaha Ayam Kampung.
Dengan harapan peningkatan kapaitas produki Kelompok Bina Usaha Ayam Kampung untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan,maka dana yang dibutuhkan untuk hal tersebut sebesar Rp.10 000 000,-.
Proposal permohonan bantuan dana ini merupakan salah satu kontribusi dan upaya kami dalam membantu mewujudkan keinginan dan harapan kita semua untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi kerakyatan,melalui Kelompok Bina Usaha Ayam Kampung,dalam hal tersebut adalah tentang pengembangan dan peningkatan kapasitas produksi ayam kampung,bantuan dan kerjasama sangat kami harapkan demi tercapainya harapan dan keinginan tersebut.

Sistem pendidikan Pondok Pesantren diakui sebagai sistem pendidikan yang memiliki sejarah yang panjang di negeri ini. Sejarah perkembangan Pondok Pesantren tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan Islam di wilayah Nusantara, bahkan Sejarah pendidikan di Indonesia mencatat, bahwa pondok pesantren adalah bentuk lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia. Dan genealogi sistem pendidikan Pondok Pesantren dapat ditelusuri dari masa sebelum masuknya Islam di Indonesia.

Proposal Pengadaan Komputer Gedung Pondok Pesantren

Dari masa ke masa, Pondok Pesantren yang berfungsi sebagai pusat pengajaran ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) telah banyak melahirkan Ulama', tokoh masyarakat, muballigh, dan guru agama yang sangat dibutuhkan masyarakat. Hingga kini, Pondok Pesantren baik yang bertipe khalafiyah maupun salafiyah tetap konsisten melaksanakan fungsinya dengan baik, bahkan sebagian telah mengembangkan fungsi dan perannya sebagai pusat pengembangan masyarakat. Diakui atau tidak, Pondok Pesantren kini telah menjadi  inti kekuatan Islam itu sendiri. Akan tetapi, bila dilihat dari tantangan global yang dihadapi bangsa, serta bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, bahkan dengan negara Asia dan ASEAN sekalipun, Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia sangat mem¬prihatinkan. The Jakarta Post, edisi 3 September 2001 mempublikasikan hasil survey PERC (The Political and Economic Risk Consultancy) yang bermarkas di Hongkong. Hasil survey tersebut men¬ceminkan betapa rendahnya kualitas pendidikan kita saat ini dibandingkan dengan negera-negara lain.

Dampak dari sistem pendidikan di negara kita yang kurang baik dapat dilihat pada kualitas SDM kita. Menurut data yang dipublikasikan UNDP (United National Development Programme), sungguh mencerminkan kualitas SDM kita sebagai hasil dari sistem pendidikan nasional berada pada peringkat posisi yang memprihatinkan. Dari 174 negara di dunia yang disurvey, angka Indeks Kualitas SDM atau Human Develop¬ment Index (HDI), sangat mengejutkan dan memprihatinkan, bahwa Indonesia berada pada peringkat 102 (1996). Pada tahun 1999 HDI kita melorot pada peringkat 105, dan pada tahun 2000 lebih melorot lagi pada peringkat 109, lebih rendah satu tingkat dengan Vietnam (108).

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan, dibutuhkan SDM yang lebih berkualitas serta bermoral, dengan standar minimal berpendidikan dasar. Untuk itu, pondok pesantren sendiri dituntut untuk lebih meningkatkan perannya. Dan juga dituntut untuk memiliki kreativitas, baik dalam hal pengembangan bahan ajar maupun metodologi pengajarannya, agar pendidikan yang dilakukan dapat bermutu dan menarik minat para santri sebagai peserta didik. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu sistem pendidikan yang tidak hanya menitikberatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) namun juga membekali siswa didik tentang iman dan taqwa {IMTAQ).

Sistem pendidikan Pondok Pesantren diakui sebagai sistem pendidikan yang memiliki sejarah yang panjang di negeri ini. Sejarah perkembangan Pondok Pesantren tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan Islam di wilayah Nusantara, bahkan Sejarah pendidikan di Indonesia mencatat, bahwa pondok pesantren adalah bentuk lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia. Dan genealogi sistem pendidikan Pondok Pesantren dapat ditelusuri dari masa sebelum masuknya Islam di Indonesia.

CONTOH PROPOSAL PENGADAAN KITAB / BUKU PERPUSTAKAAN PONDOK PESANTREN

Dari masa ke masa, Pondok Pesantren yang berfungsi sebagai pusat pengajaran ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) telah banyak melahirkan Ulama', tokoh masyarakat, muballigh, dan guru agama yang sangat dibutuhkan masyarakat. Hingga kini, Pondok Pesantren baik yang bertipe khalafiyah maupun salafiyah tetap konsisten melaksanakan fungsinya dengan baik, bahkan sebagian telah mengembangkan fungsi dan perannya sebagai pusat pengembangan masyarakat. Diakui atau tidak, Pondok Pesantren kini telah menjadi  inti kekuatan Islam itu sendiri. Akan tetapi, bila dilihat dari tantangan global yang dihadapi bangsa, serta bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, bahkan dengan negara Asia dan ASEAN sekalipun, Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia sangat mem¬prihatinkan. The Jakarta Post, edisi 3 September 2001 mempublikasikan hasil survey PERC (The Political and Economic Risk Consultancy) yang bermarkas di Hongkong. Hasil survey tersebut men-ceminkan betapa rendahnya kualitas pendidikan kita saat ini dibandingkan dengan negera-negara lain.

Melihat rendahnya kwalitas pendidikan sebagaimana keterangan di atas, serta untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan, dibutuhkan SDM yang lebih berkualitas serta bermoral, dengan standar minimal berpendidikan dasar, pondok pesantren sendiri dituntut untuk lebih meningkatkan perannya. Dan juga dituntut untuk memiliki kreativitas, baik dalam hal pengembangan bahan ajar maupun metodologi pengajarannya, agar pendidikan yang dilakukan dapat bermutu dan menarik minat para santri sebagai peserta didik. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu sistem pendidikan yang tidak hanya menitikberatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) namun juga membekali siswa didik tentang iman dan taqwa {IMTAQ).